Malicious Software (Malware) pada keamanan komputer
Keamanan komputer atau dalam Bahasa
Inggris computer security atau dikenal juga dengan sebutan cybersecurity atau IT
security adalah keamanan informasi yang diaplikasikan kepada komputer dan
jaringannya. Computer security atau keamanan komputer bertujuan membantu user
agar dapat mencegah penipuan atau mendeteksi adanya usaha penipuan di sebuah
sistem yang berbasis informasi. Informasinya sendiri memiliki arti non fisik.
Serangan Malware |
Seperti yang kita ketahui,
saat ini hampir semua pekerjaan membutuhkan komputer, dan hampir
semuanya menyimpan data- data pekerjaan tersebut dalam komputer. Data-data
yang disimpan dalam komputer itu bisa berupa data public maupun data penting
suatu perusahaan. Data –data penting suatu perusahaan seharusnya tidak dapat
diakses oleh orang lain diluar perusahaan tersebut. Tetapi pada masa sekarang,
banyak sekali perusahaan yang tidak memperdulikan mengenai keamanan di komputer
mereka, dan akhirnya menyebabkan ada pihak dari luar perusahaan yang dapat
mengakses serta mengambil atau mengubah data – data penting perusahaan
tersebut.
Maka dari itu, keamanan
komputer sangat perlu untuk digunakan, tidak hanya oleh perusahaan besar saja,
melainkan oleh semua orang yang menggunakan komputer. Jika kita tidak ingin ada
orang lain yang dapat mengakses data kita, maka kita harus memperhatikan keamanan
dalam komputer kita. Ada beberapa cara yang dapat digunakan oleh pihak lain untuk
mengakses komputer kita, tetapi ada juga beberapa cara bagi kita untuk
mengamankan komputer kita tersebut.
Ada program yang disebut
sebagai Malicious Software, atau yang bisa disingkat menjadi Malware,
yaitu suatu software yang di-design untuk merusak sistem komputer tanpa
memberitahu pemilik komputer tersebut. Malware sendiri dapat dibagi menjadi
beberapa jenis, diantaranya adalah computer virus, worm, trojan, dan masih
banyak yang lain.
Ada juga program yang dapat
mencegah Malicious Software, seperti anti-virus, firewall, dan program –
program sejenisnya. Dengan program ini kita dapat mengetahui apabila ada
malware yang masuk ke dalam komputer kita, dan kita dapat mencegah atau
menghapus malware tersebut.
Pengertian komputer security
Komputer Security adalah bagian dari ilmu komputer yang bertugas untuk mengontrol resiko
yang berhubungan dengan penggunaan komputer. Computer Security yang dimaksud
adalah keamanan sebuah komputer yang terhubung ke dalam sebuah jaringan
(Internet), dari akses yang tidak memiliki hak untuk mencoba masuk untuk
memperoleh informasi dan service tertentu yang ada di dalam sistem. Usaha untuk
mengakses paksa ini terdapat banyak macamnya, baik itu intrusion (serangan dari
luar organisasi) atau misuse (serangan dari dalam organisasi), dengan level
hacker (hanya mencoba masuk ke dalam sistem komputer) atau bahkan cracker
(mencoba masuk dan merusak untuk keuntungan pribadi).
Pengertian Malicious Software
Seperti yang sudah dijelaskan
di Latar Belakang, Malicious Software atau Malware merupakan
suatu program yang dapat merusak sistem komputer kita tanpa kita sadari. Malware
sendiri terdiri dari beberapa kelompok, yaitu :
- Infectious
Malware
Yaitu malware yang
meng-infeksi sistem dalam komputer kita. Jenis dalam tipe malware ini adalah
computer viruses dan computer worms. Sering kali kita berpikir bahwa computer
viruses dan worms adalah sama, padahal sebenarnya tidak jika dilihat dari
bagaimana cara penyebarannya. Berikut akan dibahas mengenai tipe-tipe dari
infectious malware.
- Sebelum internet access
digunakan secara luas, penyebaran virus pada PC adalah dengan menginfeksi
programs atau executable boot sectors pada floppy disks. Computer virus akan
menginfeksi executable software dan akan menginfeksi sistem komputer kita bila
kita menjalankan executable software yang sudah terinfeksi oleh virus tersebut.
- Worms pertama kali dibuat
bukan dalam komputer biasa, tetapi dalam sistem Unix. Worms yang pertama kali
dikenal adalah Internet Worm (1988), yang menginfeksi SunOS dan sistem VAX BSD.
Tidak seperti virus, worms tidak memasukkan dirinya ke dalam program lain.
Melainkan dengan cara mengexploitasi lubang security pada network server
programs dan mulai menjalankan dirinya sebagai proses yang berbeda. Saat ini
worms sering dibuat untuk Windows OS, walaupun dibuat juga untuk sistem Linux
dan Unix. Cara kerja worms memiliki basic yang sama dengan Internet Worm pada
tahun 1988, yaitu dengan men-scan komputer dalam jaringan yang dapat diakses,
kemudian meng-copy dirinya sendiri.
2. Concealment Malware
Yaitu malware yang
secara diam – diam masuk dalam komputer kita. Malware tipe ini dapat bekerja
dalam komputer kita tanpa diketahui oleh pengguna komputer tersebut. Cara kerja
malware tipe ini mirip dengan teknik Trojan horse atau trojan. Trojan horse
adalah program yang meminta pengguna untuk menjalankannya, namun secara diam-diam
memasukkan tools yang berbahaya. Tools tersebut dapat menyebabkan efek
langsung, dan efeknya pun dapat bermacam- macam, seperti menghapus semua file
pengguna, atau lebih umum lagi dapat meng-install software berbahaya ke dalam
sistem pengguna untuk tujuan jangka panjang.
Satu dari banyak cara spyware
termasuk dalam Trojan horse, adalah dengan menyatukan Trojan program tersebut
dalam sebuah software yang di-download oleh pengguna melalui Web atau file
–sharing. Ketika pengguna meng-install software yang di-download tersebut,
secara otomatis spyware juga ter-install. Sekali malicious program ter-install
dalam sistem, itu memungkinkan pembuat malicious program tersebut tersembunyi,
sama saja ketika seseorang menyerang langsung ke komputer tersebut.
Teknik tersebut dikenal
sebagai rootkits yang memperbolehkan persembunyian ini dengan cara mengubah
sistem operasi komputer sehingga malware tersebut disembunyikan dari pengguna.
Rootkits dapat mencegah laporan sebuah proses malicious dalam tabel proses atau
menjaga file tersebut dari status read.
3. Malware for profit
Yaitu malware yang digunakan
untuk mencari keuntungan. Ada beberapa malware pada tipe ini, diantaranya
adalah spyware, botnets, loggers, dan dialers.
- Spyware adalah produksi yang
memungkinkan pengumpulan informasi mengenai komputer pengguna, memperlihatkan
iklan, atau menggunakan kebiasaan web-browser untuk keuntungan finansial bagi
pembuat spyware tersebut. Biasanya, beberapa spyware programs mengubah hasil
search engine menjadi iklan. Spyware biasanya ter-install sebagai trojan
horses.
- Spammer viruses, seperti
kelompok virus Sobig dan Mydoom, mendapatkan komisi dari e-mail spam. Komputer
yang terinfeksi digunakan sebagai proxies untuk mengirimkan pesan yang bertipe spam.
Keuntungan spammers menggunakan komputer yang terinfeksi adalah kemungkinan
penyebaran dalam jumlah besar dan sumbernya tidak diketahui, dan juga
mengamankan spammer dari tuntutan. Spammers juga menggunakan komputer yang
terinfeksi untuk menyerang organisasi anti-spam dengan Distributted
Denial-of-Service (D-DoS) attack.
- Botnets. Dalam botnets,
malware masuk ke dalam sebuah Internet Relay Chat (IRC) channel, atau sistem
chat lainnya. Penyerang dapat memberikan instruksi pada semua sistem yang terinfeksi
secara simultan.
- Mungkin untuk pembuat
malware mencari keuntungan dengan mencuri informasi dari seseorang yang
komputer-nya terinfeksi. Beberapa malware programs meng-install sebuah
keylogger, dimana meng-copy semua ketikan pengguna pada keyboard ketika
mengetik password, nomor credit card, atau informasi lainnya yang mungkin
berguna bagi pembuat malware. Kemudian data ini dikirim secara otomatis ke
pembuat malware tersebut, memperbolehkan penipuan credit card dan kejahatan
pencurian lainnya. Keylogger juga dapat meng-copy CD-Key atau password pada
online games, yang memungkinkan pembuat untuk mencuri accounts atau virtual
items.
- Cara lainnya untuk mencuri
uang dari komputer yang terinfeksi adalah dengan mengontrol modem dan men-dial
nomor telepon yang mahal. Dialer atau Porn Dialer software men-dial sebuah
nomor telepon premium yang mahal dan meninggalkan dial tersebut sehingga korban
harus membayar biaya telepon itu.
Penyebab komputer terkena serangan malware
Ada beberapa penyebab kenapa
komputer bisa terkena serangan malware. Yang paling penting adalah dari segi
keamanan pada komputer kita. Berikut akan dibahas penyebab-penyebab kenapa
komputer bisa terkena serangan malware.
1. Kelengahan dari pengguna.
Penyebab paling utama dan
paling sering terjadi adalah karena kelengahan atau kesalahan dari pengguna
komputer tersebut. Hal yang paling dasar adalah pada saat kita men-download
suatu file, jika file tersebut mengandung malware, tanpa kita sadari kita
memasukkan malware tersebut ke dalam komputer kita. Kemudian ada juga kesalahan
ketika kita membuka file dari storage disk seperti floppy disk atau flashdisk
dan semacamnya, bisa saja storage disk tersebut sudah terinfeksi oleh malware
dan malware tersebut sudah menginfeksi file yang ada di dalam storage disk
tersebut dan kita membuka file tersebut, secara otomatis komputer yang kita
gunakan sudah mengakses malware yang ada dalam file tersebut.
2. Komputer belum mempunyai sistem keamanan yang baik.
Penyebab lainnya yang juga
sering terjadi yaitu berasal dari sistem yang ada di komputer kita. Sering kali
kita lengah dan merasa keamanan komputer itu tidaklah penting. Keamanan
komputer memang tidak perlu diperhatikan jika pada komputer kita tidak ada
perangkat lain seperti floppy disk, cd/dvd-rom, usb, internet, dan juga tidak
terhubung dalam jaringan.
Jadi komputer kita hanya
digunakan untuk keperluan dalam komputer itu saja, dan file dari luar komputer
tidak bisa masuk ke dalam komputer, dan file dalam komputer juga tidak bisa
di-copy keluar. Tetapi jika komputer kita mempunyai salah satu saja dari
perangkat diatas, maka keamanan pada komputer harus sangat kita perhatikan.
Mengapa kita harus
memperhatikan keamanan komputer? Saat ini sudah banyak malware yang dapat
merusak sistem komputer kita. Bayangkan ketika ada data penting anda hilang
atau diambil oleh orang lain tanpa seijin anda. Bayangkan ketika data pribadi
perusahaan anda diambil oleh saingan perusahaan anda. Banyak sekali kerugian
yang didapatkan hanya karena komputer belum mempunyai sistem keamanan yang
baik.
3. Hole – hole dalam sistem operasi yang dipakai
Penyebab lain yang tidak
berhubungan langsung dengan pengguna adalah lubang – lubang security yang
terdapat pada sistem operasi yang kita pakai. Banyak pelaku kejahatan cyber menggunakan
lubang-lubang security tersebut karena sifatnya sama di tiap komputer, apalagi
bila sistem operasi pada komputer-komputer tersebut belum di-update.
Bagaimana cara meng-update /
menutup lubang-lubang security pada komputer kita? Caranya ialah kita harus
meng-update melalui website dari sistem operasi yang kita gunakan. Misalnya
saja kita menggunakan sistem operasi berbasis Windows.
Untuk meng-update-nya maka
kita harus masuk ke situs Microsoft, dan men-download file update tersebut,
atau yang banyak disebut sebagai hotfix. Masalahnya, saat ini untuk dapat
meng-update sistem operasi tersebut, sistem operasi yang kita gunakan harus
di-detect sebagai sistem operasi yang asli (bukan bajakan). Padahal sedikit
sekali dari kita yang menggunakan sistem operasi yang asli karena harganya yang
bisa dikatakan mahal. Jadi update dari sistem operasi ini sering kali dilupakan
oleh pengguna komputer padahal celah-celah inilah yang paling sering digunakan
para hacker untuk menembus sistem keamanan di komputer kita.
4. Penyebab lainnya
Penyebab lain yang mungkin
tidak berhubungan sama sekali dengan pengguna / korban adalah bila korban
menggunakan komputer di tempat umum seperti warnet. Bisa saja komputer tersebut
menggunakan malware keylogger. Korban tanpa sadar memasukkan data – data
rahasia seperti password, PIN, maupun data lainnya yang sangat penting. Lalu si
pelaku bisa melihat apa saja data penting korban tersebut dan menggunakannya
tanpa ijin dan membuat kerugian besar terhadap korban.
Ada beberapa contoh kasus
dalam penggunaan program malware ini. Berikut adalah contoh-contoh kasus yang
pernah terjadi :
a. Penyebaran Virus Brontok
Beberapa saat lalu, dunia
komputer dikejutkan oleh adanya virus yang dinamakan Brontok / RontokBro. Cara
kerja virus ini adalah dengan menginfeksikan dirinya ke dalam suatu file, dan
akan menginfeksi sistem komputer apabila kita membuka file yang terinfeksi
tersebut. Sebab –sebab yang diakibatkan oleh virus ini yaitu hilangnya sistem
regedit dari komputer kita, kemudian kita tidak bisa membuka ‘Folder Option’
yang harusnya tersedia pada ‘Control Panel’.
Ketika pertama kali muncul,
tidak banyak orang yang tahu bagaimana cara menghilangkan virus ini karena
anti-virus yang ada belum memiliki cara untuk menghapus dan membersihkan komputer
dari virus ini. Pada waktu itu, cara yang paling sering digunakan oleh banyak
orang adalah dengan mem-format komputer agar sistem dapat kembali seperti baru.
Tapi bila file yang berisikan virus brontok ini masuk ada di komputer kita, dan
kita membuka kembali file tersebut, ya secara otomatis virus itu akan
menginfeksi sistem komputer kita lagi. Sampai saat ini virus brontok masih
tersebar di berbagai komputer terutama komputer yang tidak memiliki keamanan
dan komputer pada warnet-warnet.
b. Penyebaran Worm Blaster.
Beberapa tahun yang lalu, para
pengguna komputer mungkin terkejut ketika sedang menggunakan komputer kemudian
ada pemberitahuan bahwa komputer akan restart dalam waktu 60 detik, dan ada
timer countdown pada pesan tersebut. Kita tidak dapat menutup pesan tersebut
karena pesan tersebut. Kemudian setelah 60 detik maka komputer kita akan
restart dengan sendirinya, dan kemudian beberapa saat setelah restart, pesan
tersebut kembali muncul, dan hal itu terjadi berulang-ulang tanpa sempat kita
mencari dimana kesalahannya.
Setelah beberapa hari kemudian
ada update dari produsen anti-virus agar worm blaster tersebut dapat dihapus
dengan menggunakan anti-virus tersebut. Tetapi bagaimana kita bisa menghapus
worm tersebut sedangkan setiap beberapa menit komputer kita restart dengan
sendirinya? Hal ini bisa diakali dengan menggunakan cara ‘Safe Mode Logon’ yang
ada pada setiap sistem operasi. Dengan menggunakan fasilitas Safe Mode, maka
kita bisa men-scan komputer kita dan menghapus worm tersebut. Pada saat ini
worm blaster sudah jarang ditemui pada komputer-komputer apabila komputer
tersebut sudah memiliki sistem keamanan yang bisa dibilang lumayan baru, karena
update untuk worm blaster ini sudah lama dikeluarkan oleh vendor-vendor
anti-virus yang ada.
c. Penggunaan Credit Card orang lain
Kasus yang ini paling susah
untuk dideteksi apabila komputer kita tidak memiliki sistem keamanan yang baik.
Pada kasus ini tools malware yang paling sering digunakan adalah keylogger.
Dengan menggunakan keylogger maka apa yang kita ketik pada keyboard akan
tercatat pada suatu file log dan file tersebut dapat dikirim secara otomatis
kepada pelaku.
Pelaku kemudian melihat
manakah data – data penting yang bisa diambil, misalnya nomor kartu kredit
beserta password atau PIN untuk menggunakan kartu tersebut. Kemudian secara
bebas pelaku menggunakan kartu kredit korban untuk mencari keuntungan lainnya.
Yang membuat tools ini sulit dideteksi disebabkan karena ada beberapa tools
keylogger yang tidak terdeteksi oleh anti-virus yang terbaru sekalipun.
d. Spamming
Cara kerja spamming adalah
dengan mengirim e-mail iklan dan sebagainya secara otomatis dan akan hal ini
akan dilakukan secara terus menerus tanpa bisa dihentikan kecuali mail server
yang kita gunakan dapat membedakan mana e-mail yang bersifat spam dan mana
e-mail yang bukan spam. Spamming sebenarnya tidak terkait langsung dengan
masalah keamanan komputer, tetapi berkaitan oleh pengguna. Sering kita masuk ke
suatu situs dan kemudian situs tersebut meminta alamat email kita.
Alamat email yang kita isi
kemudian akan dikirimi e-mail yang bila kita buka maka dengan otomatis malware
tersebut terinstall secara diam-diam di komputer kita, dan akan mengirimkan
e-mail-e-mail pada semua alamat e-mail yang ada pada address book kita, dan hal
ini dilakukan terus menerus, dan akan dilanjutkan apabila ada orang lain yang
membuka e-mail tersebut.
Program spamming ini adalah
salah satu malware yang paling sulit untuk dihilangkan. Karena dengan
menggunakan software tertentu, setiap orang bisa membuat program yang mirip
dengan program spamming.
e. Spyware, Trojan horse, Adware
Contoh lain adalah kasus
malware yang berhubungan dengan Spyware, Trojan horse, dan Adware. Cara kerja
Spyware sebenarnya mirip dengan Trojan horse, yaitu menginfeksi sistem komputer
kita secara sembunyi-sembunyi dan biasanya ikut ter-install ketika kita
meng-install program lain.
Kasus yang berhubungan dengan
Trojan dan Spyware yaitu ketika ada orang lain yang dapat mengakses data dalam
komputer kita, mengubahnya, serta menghapus data tersebut. Untuk kasus Adware,
banyak terjadi di warnet – warnet umum yang tidak memiliki sistem keamanan yang
baik.
Pada komputer di warnet
tersebut, ketika kita membuka 1 halaman Internet Explorer, maka secara otomatis
akan muncul Pop-Up – Pop-Up yang berisi iklan – iklan, dan kebanyakan merupakan
iklan porno. Jika kita mengklik iklan tersebut, bisa saja ada malware lainnya
yang menginfeksi sistem komputer kita.
Adware biasanya menginfeksi
komputer yang penggunanya suka mengakses situs – situs porno, dan situs – situs
yang menyediakan crack untuk program – program yang sebenarnya harus dibeli.
Selain itu adware juga dapat menyebar seperti spyware dan trojan, yaitu dengan
ikut serta dalam suatu program.
Sampai saat ini penggunaan
Spyware, Trojan horse, dan Adware juga susah dihilangkan karena ini tergantung
dengan pengguna, apabila pengguna sering meng-install program tanpa melihat –
lihat ‘Terms and Agreement’-nya, karena biasanya pemberitahuan mengenai Spyware
dan Trojan ada pada ‘Terms and Agreement’ yang ada pada saat kita meng-install
suatu program.
0 Komentar untuk "MALICIOUS SOFTWARE ATAU MALWARE DALAM SISTEM KOMPUTER SECURITY"